Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

All Alone

kringg ... 1 message received  Jovian Putra  "Susah disini. Aku ingin lari saja" Jovian. Teman cowok satu SMA ku yang banyak dianggap annoying di mata anak-anak lain. Namun buaat ku, itu bukan hal yang terpenting dalam menjalin sebuah pertemanan. Sekarang, waktu SMA ku telah habis, saat ku untuk menjalani hidupku dalam dunia perkuliahan. Sama juga dengan Jovian. Kampus Jovian memulai perkuliahan lebih dulu dibanding dengan kampus ku. Saat Jovian mengirimkan pesan teks tersebut, aku sedang menikmati indahnya jalanan kota Bandung. Aku masih sangat menikmati masa-masa kuliah ku saat itu. Tapi aku rasa, itu berbeda dengan Jovian yang sedang berpacu dengan ilmu kedokteran hewan nya di Depok.  Satu bulan, dua bulan, tiga bulan berlalu. Aku rasa, apa yang di ucapkan oleh Jovian kala itu mulai kumengerti. Hari itu aku membalas pesan teks yang dikirimkan Jovian kepada ku. Kami banyak berbicara disitu namun, sepertinya hanya aku yang menjadi pembaca sejati dari teks-teks...

Abandon

"Pegang tangan ku. Seberapa leganya dirimu untuk hal ini? Seberapa sedihnya  ketika doa mu belum mendapat jawaban? Masih kah kamu takut? Dengan banyak bintang yang bersama kita malam ini. Masih adakah alasan untuk mu tetap takut?" Tiba-tiba terdengar serik suara seorang pria sekitar 20 centimeter di belakang ku. Aku tidak yakin itu siapa, Namun aku rasa itu dia, dia yang.. Kuberanikan diriku untuk menoleh 180 derakat dari arah ku sekarang. Sesak di dadaku masih terasa. Basahnya pipiku masih terasa. Air mataku masih terlihat jelas menghiasi wajah cantik ku. Raga ku masih utuh. Namun jiwaku sudah benar-benar rapuh. Penolakan beberapa ptn yang aku dapati beberapa membuat ku kehilangan kekuatan. Kekuatan ada untuk dirasakan. Aku tau itu. Namun kali ini, kekuatan ada untuk saling melengkapi. Bagiku, hal-hal sesulit ini akan menjadi mudah jika kita bersama. Bersama dengan... Siapapun.  "Vian!" Kaki ku terasa lumpuh. Tegapku terjatuh tepat 5 centimeter di depan tubu...

Natalia dan Dera

Aku berpijak di rumah ini. Rumahnya masih sama, keadaan ku juga masih sama, perasaan ku juga masih sama. Hanya saja seseorang didalam rumah itu ada yang berbeda. Hilang satu batang hidung. Kalau kata mamanya dia bukan hilang tapi dicuri oleh ...... "Selamat pagi, tante!" Senyumku menghampiri kata salamku kepada seorang wanita yang sedang asyik merangkai bunga-bunga nya di depan taman sudut rumah. "Eh, selamat pagi cantik ku. Kok kamu kesini nggak bilang-bilang sih. Tau gitu tante kan nggak sekotor ini dan bisa buatin kudapan buat kamu, Ta" Ucap seorang wanita yang bergegas menghampiri ku dan meninggalakn pekerjaan sebelumnya. "Sudah, tante tidak perlu repot-repot. Nat kesini cuma ingin melihat tante sama om saja. Mau kasih laporan ke Dera kalau mama sama papa nya tersenyum hari ini." ucapkan sambil sedikit menuangkan tawa. "Wah jadi sekarang kamu adalah kaki tangan Dera ini? Dibayar berapa sama anak tante kamu, Ta? Hahah" tawa wanita itu mul...

助けて

Iya dan tidak ku

Iya ku   bukan iya hatiku Bukan ku bukan bukan hatiku Iya ku atau bukan ku tersembunyi Iya hatiku hanya ada di dalam Bukan hatiku ada di dalam pula Hanya iya ku dan bukan ku yang berada di luar Bagaikan aku bercermin di kaca pembesar Aku melihat iya ku Aku melihat bukan ku Tapi yang tercermin bukanlah iya ku atau bukan ku Iya mu bukan iya hatimu Bukan mu bukan bukan hatimu Mengapa kita seperti ini Seperti melihat bayangan diri dalam air Mengapa tak mencoba Untuk saling terbuka Untuk saling percaya Untuk saling memahami Untuk saling menyukai -           O    - Itu karena penglihatanku Penglihatanku jika Iya mu adalah iya hatimu Bukan mu adalah bukan hatimu Seperti katamu Aku melihat mu di depan cermin Hanya yang di luar yang terlihat Satu yang tak bisa kamu bantahkan Keyakinan ku bukan keyakinan mu -           O  ...

Rectoverso

Gambar
Hanya Isyarat  Kisah aku, kisah aku tentang sahabat aku yang lahir di negeri orang. Dia hidup dalam keluarga sangat sederhana. Setiap kali ibunya menyediakan ayam, sebagai lauk, ibunya mesti pergi ke pasar. Untuk membeli ayam, tapi cuma bagian punggungnya saja. Cuma itu yang mampu dia beli. Akhirnya, sahabat aku itu pun tumbuh dewasa dan mengetahui kalo ayam itu cuma mempunyai bagian punggung. Dia tidak pernah tau, ada bagian dada, paha atau sayap. Punggung. Menjadi satu-satunya definisi dia mengenai ayam. Kalau aku, aku jatuh cinta. Aku jatuh cinta pada seseorang yang sanggup aku aku gapai sebatas punggung nya saja. Seseorang yang hanya sanggup aku nikmati bayangannya tapi tak kan pernah bisa aku miliki. Seseorang yang hadir bagaikan bintang jatuh, sekelebat, kemudian menghilang begitu saja. Tanpa sanggup tangan ini mengejarnya. Seseorang yang hanya bisa aku kirimkan isyarat sehalus udara, langit, awan atau pun hujan. Tapi sekarang, justru menurut aku, sahabat aku it...