Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Coklat Akhir Tahun (20.Irisha)

"Ini" "Loh kok-" belum selesai perkataan lelaki yang sekarang ini berada di hadapan ku, aku langsung saja memotongnya. "Itu coklat akhir tahun." Ucapku tanpa kucoba untuk menatap wajahnya atau bahkan bola matanya. "Untuk apa? Makasih." "Untuk apa? Buka dulu saja dan makan coklat nya. Nanti kamu juga akan tau." Kataku sambil bergegas pergi.  Tanpa aku mengetahui ekspresinya saat membaca pesan ku, aku hanya bisa membayangkan dan berharap jika dia akan memahami apa yang ingin aku sampaikan. 20 batang coklat itu sengaja kubungkus rapi hanya untuk kuberikan kepada lelaki itu. Memang bukan sembarangan coklat, coklat itu dapat mengungkap semuanya. Semuanya yang ada satu tahun terkhir ini. Semuanya tentang aku dan juga dia. Semuanya tentang kejujuran dan semuanya tentang- Terimakasih untuk segala keindahan yang pernah tercipta di antara kita  dan juga  m aafkan untuk segalanya yang menyesakkan yang pernah terjadi. Satu tahun suda...

20. Irisha

Sambil tertawa terbahak ia memandang wanita di seberangnya "hahaaa, Irisha? Syapa Irisha? Ah udah nggak penting. Just always been you in here-heart-." 20cm tepat sekarang ini aku menapakkan kakiku di belakang wanita itu. Terhalang oleh tembok besar putih di hadapanku. Wajahnya keduanya tak bisa kulihat. Namun suaranya, masih sangat jelas menembus dinding kulit hingga telingaku. Mendengar perkataan itu, sekujur tubuhku  rasanya remuk, sudah mau hancur saja. Tak apa, bilangku dalam hati. Dengan santainya, kulangkahkan kaki ku dan kulanjutkan perjalananku yang sempat tersendat hanya karena satu perkataan tidak penting itu. Kusapa pria dan wanita itu, berpura pura tidak tahu dan kuperlihatkan diriku baik baik saja. Kuberikan senyuman palsu di depan mereka dan berlalu di hadapan mereka. Tak lama setelah aku berlalu dari mereka, kaki ku tersendat. Lenganku terasi ditarik oleh tangan di belakang sana. Ya, benar. Lenganku kali ini sudah berada dalam genggaman pria itu tadi. Memand...