Banjir Pacitan dan Pengalaman Pertama Menjadi Seorang Relawan

Ini kali pertama saya mengikuti kegiatan sosial di bidang kebencanaan. Tanpa persiapan dan bahkan sesungguhnya saya sudah membatalkan rencana untu berangkat beberapa hari sebelum hari H, karena kegiatan kampus yang tidak mau berdamai dengan saya. Hari H datang dan saya baru mendapat kabar bahwa tim saya yang berangkat ke ponorogo akan berangkat dim alam hati which means saya sudah menyeleseikan kegiatan kampus dan bisa ikut. Dengan kepercayaan diri yang penuh, saya coba hubungi koordinator tim pagi itu, pada hari H. Sekitar empat jam perundingan dan pergulatan dengan diri saya sendiri pula, akhirnya saya dipituskan dan memutuskan untuk ikut bergabung bersama tim untuk berangkat ke pacitan dengan agenda memberikan donasi serta pembekalan paikologis bagi para korban bencana alam. 

Saya dan tim pada akhirnya berangkat pukul 23.00 WIB dari Surabaya dan sampai di Pacitan pukul 08.30 WIB. Semuanya berjalan lancar, rundown sesuai lah dengan target awalnya sampai pacitan pukul 08.00 WIB. Kemudian kejadian kejadian setelah ini lah yang saya rekam dan memberikan saya banyak pelajaran  baru khususnya dalam bidang menjadi relawan dalam rangka membantu korban bencana alam.

1.       Tidak sembarangan orang dapat memberikan donasi. Who are you, itu samgat perlu dijaskan pada mereka, penerima donasi. Intinya ya untuk memastikan apakah uang donasi ini  sungguh2 berasal dari kegiatan galang dana atau semacamnya
2.       Tidak sembarangan orang dapat membantu mereka. Apa keahlian mu, apa yang akan kalian lakukan, jaminlah kalau apa yang kalian lakukan itu tidak memperburuk situasi. Inyinya, apa yang akan dilakukan haris dilakukan oleh yang sudah ekspert, kalo sembarangan orang yg bukan pada bidangjya dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang buruk. Disamping itu kalian juga mengambil lahan orang.

Saya dan tim melakukan kegiatan sosial ini selama tiga hari dua malam. Berangkat kamis malam, kembali sabtu siang. Selama disana saya dan tim dibantu oleh seseorang yang ada disana mulai dari tempat tinggal, konsumsi dan link untuk masuk berinteraksi dengan para korban bencana alam

3.       Jangan lupa untuk masalah akomodasi terlebih jika kalian memang hatus menginap pada lokasi bencana. Sangat diperlukan orang yang berasal dari daerah tersebut untuk membantu kalian dalam mencarikan tempat tinggal dan rekomendasi mencari makanan. Perlu diperhatikan pula bahwa pencarian tempat tinggal harus berada di tempat yang aman yang sekiranya tidak akan terkenan  bencana susulan. Intinya carah tempat untuk menginap yang rada jauh dari lokasi kebencanaan.
Kegiatan saya dan tim selama dua hari itu adalah, hari pertama kami memberikan donasi ke beberapa titik pengungsian (karena banyak desa yang terkena  bencana sehingga banyak titik pengungsian). Untuk hari ke dua kami rencanakan untuk pembekalan psikologis kepada korban bencana alam. Dalam hal ini saya dan team menerapkan semacam trauma healing atau mungkin ya sudah dapat disebut dengan trauma healing. Menurut yang saya baca sih iya benar bahwa itu merupakan trauma healing. Saya dan tim menghibur dengan cara mengajak bermain permainan edukasi dengan sasaran anak anak sd yang terkena bencana. Trauma healing pada anak anak bertujuan untuk mengalihkan perhatian mereka dan mencoba membantu mereka melupakan kenangan buruk ttg bencana alam dan menggantinya dengan kenangan baik dengan cara memberikan permainan  terus menerus sehingga mereka perlahan dapat melupakan kejadia buruk pada bencana alam. Sehingga saya dan tim menyiapkan beberapa permainan edukasi kepada mereka dan memberikan mereka donasi ketika acara berakhir


Kembali pada hari pertama, saya dan tim harus membagi diri menjadi dua tim. Satu tim bergerak untuk melanjugkan memberikan donasi pada titik pengungsian lain. Sedangkan tim satu lagi bergerak untuk merumuskan konsep acara yang dapat digunakan sebagai trauma healing yang dilakukan keesokan harinya. Awal perumusan konse, kami memfokuskan pada perawatan anak anak smp dan sma. Namun setelah dikaji lebih dalam, kami memutuskan untuk memfokuskan pada anak anak sd. Kenapa? Karena setelah kami kani, yang lebih mengalami shock adalah anak sd karena mereka lebih tidak mengetahui apa apa. Sedangkan untuk anak anak smp dan sma karena mereka berada pada masa perkembangan tahap remaja, mereka lebih memilih acuh tak acuh. Beberapa permainan kami susun untuk dijadikan sebagai trauma healing pada anak anak sd. Kami menekankan pada kegiatan kesenian atau art therapy, berupa membuat origami berbentuk love. Setelah konsep seleseai dibuat, kami menunggu tim lain yang sedang memberikan donasi pada desa lain untuk kemudian melakukan briefing. Setelah briefing selesai kami berjalan jalan sebentar untuk refreshing dan kembali ke basecamp untuk istitahat. Saat waktu hampir menunjukkan pukul 00:00 WIB, saya dan tim dikejutkan oleh guncangan keras yang terjadi di daerah itu. Awalnya saya kira itu truk yang lewat untuk memberikan bantuan, oh ternyata itu gempa!

4.       Jangan pernah lupa jika kalian sedang berada pada area bencana alam. Persiapkan mental kalian dan beranilah untuk menerima segala resiko yang mungkin terjadi pada kalian saat mealukan kegiatn sosial pada daerah bencana alam.
Saya dan tim yang  berada did alam rumah segera menyelamatkan diri keluar rumah dan berada di halaman. Semua warga pun keluar dan menurut saya gempa yang terjadi cukup kencang, bahkan sangat kencang. Beberapa menit berada di luar rumah, kami mendapat konfirmasi bahwa pacitan aman. Gempat tersebut merupakan efek gempa yg berpusat dari kota jawa barat sehingga pacitan aman. Setelah itu, saya dan tim pun dengan beberapa pertimbangan atas kejadian barusan memutuskan untuk tidur  bersama di ruang tengan dengan teman teman laki laki gantian tidur sebagai pelindung jikalau gempa terjadi lagi.


Begitulah beberapa poin yang dapat saya sampaikan sebagai pengalaman awal dalam partisipasi menjadi relawan di daerah bencana alam. Keadaan pacitan tidak jauh beda dengan berita berita yang dikabarkan. Terdapat beberapa desa yang benar benar parah namun ada pula desa yang tidak terlalu parah. Ada desa yang satu RT sudah rata dengan tanah. Banjir yang dikabarkan sebelumnya, saat saya mengunjungi pacitan kemarin sudah reda dan warga sedang memperbaiki sara jalanannyang rusak. Semua sudah amman insyaAllah, sekarang waktunya untuk pembenaran dan bangkit dari musibah yang menimpa mereka. Kita sebagai sesama manusia baiknya saling membantu antar manusia, entah dengan cara seperti apa. Beberapa foto keadaan pacitan dan beberapa kegiatan yang saya dan tim lakukan disana dapat diakses melalui akun instagram saya instagram.com/ilenadmsy. Btw, saya dan tim berasal dari komunitas kegiatan positif , surabaya. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perahu Kertas

Mahasiswa Psikologi, Peminatan Apa?

Bunga Jelek Namun Kagak Bisa Mati